MAKALAH MANAJEMEN PERKANTORAN
“PENGERTIAN
DAN PRINSIP-PRINSIP PERKANTORAN”
OLEH :
……………
NIM..................
Program Studi Administrasi
Perkantoran
UNIVERSITAS
………………..
KATA PENGANTAR
Assalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Dengan mengucapkan rasa syukur kepada Allah SWT,
atas rahmat dan hidayah-Nya, saya telah berhasil menyusun makalah yang
diberikan oleh dosen matakuliah Manajemen Perkantoran dengan
judul makalah “Pengertian Dan Prinsip-Prinsip Perkantoran”.
Makalah ini untuk menumbuhkan dan meningkatkan
kemampuan melalui pemberian dan pemupukan pengetahuan dengan berbagai
permasalahan yang ada, pembahasan, dan analisa yang telah ditulis dengan bahasa
yang mudah untuk dimengerti bagi siapa saja yang ingin membaca dan memahaminya.
Sehingga menjadi manusia cerdas yang terus berkembang dalam hal kemampuan,
keimanan, ketaqwaannya kepada Allah SWT.
Saya menyadari makalah ini jauh dari
kesempurnaan, sehingga saya mengharapkan, kritik dan saran positif yang kiranya
dapat membantu dalam penyempurnaan makalah berikutnya.
Akhir kata saya ucapkan
terimakasih, Wassalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Indonesia, Oktober 2012
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL !
KATA PENGANTAR !!
DAFTAR ISI !!!
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 2
C. Tujuan 2
BAB II PEMBAHASAN
PENGERTIAN DAN
PRINSIP-PRINSIP PERKANTORAN 3
A. Pengertian Kantor 3
B. Manajemen Perkantoran 4
C. Perkantoran Modern 7
D. Prinsip-Prinsip Manajemen Perkantoran Modern 9
BAB III PENUTU
A. Kesimpulan 13
B. Saran 13
REFERENSI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Pendahuluan
Kalau kita mendengar
istilah Manajemen Perkantoran Modern, pastilah kita memikirkan sesuatu tempat
dalam sebuah ruangan yang berisi meja, kursi yang dilengkapi dengan
perlengkapan serba canggih masa kini. Di balik meja yang rapi dan bersih duduk
seorang yang berdasi di depannya terpampang beberapa alat dukung seperti:
telepon, Laptop yang stand bai dengan monitor terbuka dan berisi fitur-fitur
canggih yang melambangkan dunia maya dan seterusnya dan seterusnya. Itulah
gambaran awal kita ketika membaca atau mendengar kata “Manajemen Perkantoran
Modern”. Sepakat ? Manajemen perkantoran modern adalah suatu cara tata kelola
dalam dunia perkantoran itu sendiri. Mengapa demikian karena kita saat ini dan
seterusnya dihadapkan pada tata kelola yang semakin rumit dan memerlukan sumber
daya manusia yang up to date…..Oleh karena itu Manajemen Perkantoran dapat
dikatakan sebagai upaya penjurusan dan pengawasan dari sebuha kantor untuk
mencapai tujuannya yang khusus dengan cara yang sehemat-hematnya. Peralatan yang canggih tentu bertujuan
untuk efektifitas dan efesiensi atau hemat dalam segalanya. Dari
Manajemen Perkantoran dapat kita mengetahui fungsi kantor dalam birokrasi
kepemerinatahan, dalam perusahaan, pengertian kantor, aspek-aspek
manajemen perkantoran, tugas seorang manajemen perkantoran serta pengawasannya.
Dalam hal ini seorang kepala kantor haruslah orang yang mempunyai keahlian
manajemen yang didukung oleh latar belakang Sumber Daya manusia yang mumpuni baik dari segi: pendidikan,
kepribadian, pengalaman,
integritas atau
bakat seseorang aebagai manajer atau sebagai pejabat disebuah kantor yang
dipimpinnya.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah
dalam makalah kami ini adalah sebsagai berikut.
1. Apa yang dimaksud dengan pengertian kantor ?
2. Apa yang dimaksud
dengan manajemen perkantoran?
3. Apa yang dimaksud
dengan perkantoran modern?
4. Apa yang dimaksud
dengan prinsip-prinsip perkantoran modrn?
C. Tujuan
Adapun tujuan dari
makalah kami ini adalah sebagai berikut :
1. Agar mahasiswa dapat mengetahui apa yang
dimaksud dengan pengertian kantor ?
2. Agar mahasiswa dapat mengetahui apa yang
dimaksud dengan manajemen perkantoran?\
3. Agar mahasiswa dapat mengetahui apa yang
dimaksud dengan perkantoran modern?
4. Agar mahasiswa dapat mengetahui apa yang
dimaksud dengan prinsip-prinsip perkantoran modrn
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Kantor
Perkantoran kantor berasal dari kata bahasa Belanda
“kantoor” dan sering dipadankan dengan perkataan “Office” yang berasal dari
bahasa Inggris. Prajudi (1976:60) telah menjelaskan pengertian kantor yang bisa
berarti:
1. Ruang
atau kamar kerja, atau ruang tulis
2. Markas,
atau ruang (kompleks) di mana seorang pengusaha beserta stafnya menjalankan
stafnya menjalankan aktivitas-aktivitas pokoknya.
3. Biro
atau tempat kedudukan pimpinan dari suatu administrasi.
4. Instansi,
badan, jawatan, perusahaan.
Sedang
perkataan bahasa Inggris “Office” dapat berarti:
1. Kewajiban,
tugas, fungsi (duty, task function).
2. Jabatan
(tenure of official position).
3. Markas
tau ruang di mana seorang pengusaha dan stafnya menjalankan aktivitas usaha
pokoknya (quarters, or staff or collective authority of company, government
department, etc.)
4. Jasa
pelayanan (service, kind help)
5. Tugas
pekerjaan, komposisi dari urusan-urusan tertentu (the work which it is some
body’s duty to do, work, and duties)
6. Tempat,
gedung, yang dipakai sebagai pusat kerja tata usaha (place building, rooms, of
bussiness and clerical works).
Dari berbagai pengertian perkataan “kantor” dan perkataan
“office” seperti tersebut di atas, yang kemudian berkembang di Indonesia dengan
perkataan kantor adalah lebih diartikan sebagai tempat atau ruangan dan
proses kegiatan penanganan data/informasi. Dalam hubungan ini yang dimaksud
dengan penanganan adalah pengumpulan, pencatatan, pengolahan, penyimpanan dan
pendistribusian atau penyimpanan data/informasi. Dengan demikian pengertian
kantor dapat dirumuskan sebagai berikut:
a. Tempat
atau ruangan penyelenggaraan kegiatan pengumpulan, pencatatan, pengolahan,
penyimpanan dan pendistribusian atau penyampaian data/informasi.
b. Proses penyelenggaraan kegiatan pengumpulan,
pencatatan, pengolahan, penyimpanan dan pendistribusian/penyampaian
data/informasi.
Disamping pengertian
kantor dalam arti tempat atau ruangan dan kantor dalam arti proses seperti
tersebut di atas, kantor juga sering diartikan ssebagai sarana pemusatan
kegiatan-kegiatan yang bersifat administrative atau tepatnya kegiatan-kegiatan
yang bersifat manajerial dan fasilitatif. Contoh: Kegiatan pokok
Departemen Dalam Negeri tentunya berlangsung di mana-mana di seluruh pelosok
Indonesia, akan tetapi kalau seseorang menanyakan “Departemen Dalam Negeri?”
jawaban yang diberikan adalah tempat (kantor) berkumpulnya pejabat dan staf
serta segenap pegawai setiap hari melakukan kegiatan-kegiatan yang sifatnya
admninistratif.
Jadi jelas dari
pengertian di atas bisa dipahami bahwa pengertian kantor bisa berarti tempat,
ini yang biasa disebut dalam arti statis. Kantor juga bisa dalam arti proses,
ini yang biasa disebut dalam arti dinamis. Kantor juga dalam arti sarana, ini
yang biasa disebut dalam arti fungsional. Akan tetapi dalam arti yang manapun,
sasaran utama dalam kegiatan kantor adalah penangan data/informasi. Untuk
penanganan data/informasi ini jelas diperlukan bangunan atau ruangan,
orang-orang atau pegawai yang menyelenggarakan, biaya serta tata laksana kerja.
B. Manajemen
Perkantoran
Sebagaimana kegiatan-kegiatan lainnya kegiatan
perkantoran perlu direncanakan, diorganisasikan, dogerakkan semua sumber daya
yang terlibat atau dilibatkan, perlu diawasi serta dikendalikan sebagik-baiknya.
Dalam terminologi tidak selalu para ahli memberikan rumusan yang sama.
The Liang Gie (1995:2-4) mengutip beberapa perumusan
pengertian manajemen perkantoran dari para ahli, antara lain sebagai berikut:
Arthur
Grager “Office management is the function of administering the commonication
and record service of an organization” (Manajemen Perkantoran adalah fungsi
tata penyelenggaraan terhadap komonikasi dan pelayanan waktu dan suatu
organisasi)
William Leffingwell & Edwin Robinson “Office management
as e function, is the branch of the art and science of management which is
concerned with the effecient performance of office work, whenever and wherever
that work is to be done” (Manajemen perkantoran sebagai sesuatu fungsi adalah
cabang dari seni dan ilmu manajemen yang berkenaan dengan pelaksanaan pekerjaan
perkantoran itu harus dilakukan).
Hal Nourse “It seems to me that office management in the
broather sense might embrance, not only the generally accepted service
function, but also the arise og functional control administrative direction of
most clerical and paperwork”. (manajemen perkantoran dalam arti lebih luas
dapat mencakup tidak hanya fungsi-fungsi pelayanan perkantoran yang telah
diterima pada umumnya, melainkan juga bidang-bidang mengenai kontrol fungsional
dan pengarahan administratif terhadap kebanyakan pekerjaan kertas dan tulis).
George Terry “Office management can be defined as the
planning can defined as the planning, controlling, and organizing of office
work, and actuating those performing is so as to achieve the predetermined
objective it deals with the life cycle of bussiness information, and retention,
if of permanent value, of destuction if absolute.(Manajemen
perkantoran dapat didefinisikan sebagai perencanaan, pengendalian, dan
pengorganisasian pekerjaan perkantoran, serta menggerakkan mereka yang
melaksanakannya agar mencapai tujuan-tujuan yang telah ditentukan terlebih
dahulu ini bersangkut paut dengan peredaran hidup data dan keterangan
perusahaan dari sejak penciptaannya melalui pemeliharaan, penyebaran dan
penyimpanannya kalau memiliki nilai tetap atau pemusnahannya kalu usang).
Setelah mengemukakan rumusan dari beberapa ahli, The
Liang Gie kemudian mengemukakan rumusannya mengenai manajemen perkantoran.
Dia mengatakan:
Pada pokoknya manajemen perkantoran modern merupakan
rangkaian aktivitas merencanakan, mengorganisasikan (mengatur dan menyusun),
mengarahkan (memberikan arah dan petunjuk), mengawasi, dan mengendalikan
(melakukan kontrol) sampai menyelenggarakan secara tertib sesuatu hal. Hal atau
sasaran yang terkena oleh rangkaian kegiatan itu pada umumnya ialah office work
(pekerjaan perkantoran)”.
Dari berbagai rumusan mengenai manajemen perkantoran,
jelas yang terkandung di dalambya meliputi rangkaian kegiatan:
- Tata penyelenggaraan;
- Pelaksanaan
secara efesien;
- Pengendalian,
pengawasan dan pengarahan
- Perencanaan,
pengendalian, pengorganisasian, dan penggerakan.
Oleh karena itu, secara ringkas manajemen perkantoran
sebagai cabang seni dan ilmu manajemen dapat dirumuskan pengertiannya sebagai
rangkaian kegiatan perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengawasan
serta pengendalian pekerjaan-pekerjaan perkantoran.
Namun demikian, perlu kita perlu sadari bahwa cakupan
kegiatan perkantoran tidak hanya kegiatan perkantoran tersebut, antara lain
misalnya mengenai pegawai kantor, biaya perkantoran, prosedur dan metode
perkantoran, serta lain-lain.
Perkantoran administrasi dan manajemen umumnya dianggap
sebagai kata-kata sepadan, hal itu misalnya hal itu ditegaskan oleh salah satu
terbitan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sebagai berikut:
The terms Adminsitration and Management are more being
used synonymously. While the terms administration has been applied more to the
counduct of public affairs and the terms manajement more to thet off bussiness
interprise, there has been tedency in recent is recent time for management to
be use to a grater degree in public affairs”
(Istilah-istilah Administrasi dan manajemen makin lama
makin banyak digunakan secara satu arti. Walaupun istilah Administrasi telah
diteranpkan lebih banyak bagi tindakan dalam urusan-urusan negara dan istilah
manajemen lebih banyak pada urusan-urusan perusahaan, pada waktu akhir-akhir
ini terdapat kecendrungan untuk manajemen dipergunakan dalam derajat yang luas
bagi unsur-unsur negara) Konsepsi tata usaha sebagai pekerjaan perkantoran yang
intinya adalah tugas pelayanan merupakan rangkaian yang terdiri dari 6 (enam)
aktivitas yaitu:
1. Menghimpun,
yaitu kegiatan-kegiatan yang mencari dan mengusahakan tersedianya segala
keterangan yang tadinya belum ada atau berserakan dimana-mana sehingga siap
untuk dipergunakan bila diperlukan.
2. Mencatat,
yaitu kegiatan yang berhubungan dengan berbagai peralatan tulis yang diperlukan
sehingga terwujud tulisan yang mudah dibaca, dikirim dan disimpan, termasuk
dengan alat rekam suara atau film di era modern.
3. Mengolah,
yaitu bermacam-macam kegiatan mengerjakan keterangan-keterangan dengan maksud
agar mudah untuk digunakan.
4. Mengganda,
yaitu kegiatan memperbanyak dengan pelbagai cara dan alat sebanyak jumlah yang
diperlukan.
5. Mengirim,
yaitu kegiatan menyampaikan dengan berbagai cara dan alat dari satu pihak
kepihak lain.
6. Menyimpan,
yaitu kegiatan menaruh dengan berbagai cara dan alat ditempat tertentu
yang aman.
C. Perkantoran
Modern
Kamus besar Bahasa Indonesia (2002) mengartikan perkataan
modern dengan “terbaru” “mutakhir”, “sikap dan cara berfikir serta bertindak
sesuai dengan tuntutan jaman”. Dalam hal kantor, maka sifat, sikap dan cara
berfikir serta bertindak sebagaimana disebutkan dalam istilah modern adalah
berkenaan dengan penanganan data/informasi. Perkantoran modern mempunyai
ciri-ciri:
a. Memiliki
bangunan dan tata ruang yang baik,
b. Menggunakan
alat dan perlengkapan termasuk mebeler yang tepat,
c. Para
pegawai dalam melaksanakan tugas-tugasnya berdisiplin profesional
d. Memiliki
sikap dan cara berfikir serta bertindak sesuai dengan tuntutan jaman.
e. Mendayagunakan
biaya, menerapkan tatalaksana yang demokratis, efektif, efesiensi, produktif,
berkeadilan, dan perlakuan manusiawi.
Geoffry mills dkk (1990) menegaskan dalam bukunya “Modern
Office Management” bahwa teknologi baru terus mengalami kemajuan, terutama
dalam bidang “komonikasi dan pengelolaan data”
Kendala yang dihadapi oleh kantor-kantor pemerintah
terutama sampai saat ini masih banyak kendala yang disebabkan oleh manajemen
birokrasi di pemerintahan dalam hal biaya pengadaan barang-barang yang
cenderung menghambat kemajuan kantor pemerintah itu sendiri, terutama
untuk kantor-kantor pemerintah di tingkat pedesaan yang masih sangat terpencil
letaknya dukungan komputerisasi masih belum merata, belum lagi kendala SDM
walau diakui kantor-kantor di wilayah perkotaan sudah mengarah ke sistem
manajemen yang lebih baik, misalnya dalam pengelolaan data atau informasi sudah
didukung dengan sistem pemrosesan data (electronic data processing) atau sering
disebut dengan SIM (Sistem Informasi Manajemen), walau patut diakui juga belum
sepenuhnya direalisasi kearah itu, namun sudah mengarah pada tahapan tersebut
(Computer based system).
Keuntungan-keuntungan apabila kantor didukung dengan
sistem komputerisasi adalah kecepatan, kecermatan, keterkinian komonikasi dan
pemrosesan data. Namun dari berbagai pertimbangan, itu mungkin dapat dilakukan
secara serentak atau simultan.
Kelemahan-kelemahan
menggunakan komputersisasi adalah sebagai berikut:
a. Kerusakan
salah satu alat sebagai salah satu komponen, atau kesalahan yang terjadi pada
salah satu sub sistem akan mengganggu sistem secara keseluruhan.
b. Kesalahan
dalam hal mengambil file induk untuk memasukkan data untuk disimpan, akan
menyulitkan penemuannya kembali pada saat diperlukan, lebih-lebih data tersebut
diperlukan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan oleh pimpinan
akibatnya bila belum juga ditemukan akan menjadikan keputusan yang diambil
menjadi tidak sempurna, dan dapat dibayangkan dampaknya mudah diperkirakan.
c. Terinfeksinya
file-file penting oleh virus-virus akan sangat berpengaruh besar bagi proses
pengambilan keputusan.
Semakin modern suatu kantor, sifat dan cakupan kegiatannya
semakin menggelobal. Sehubungan dengan itu, semakin modern suatu kantor semakin
banyak informasi yang dapat diakses, semakin besar pula peluang yang dapat
dimanfaatkan untuk kepentingan organisasi atau instansinya. Akan tetapi
sebaliknya, dari keuntungan tersebut di atas kantor modern perlu mewaspadai
berbagai kemungkinan pengaruh negatif global yang bisa mengacaukan kegiatannya
dalam pengelolaan informasi. Kita masih ingat korban virus yang
terjadi pada pertenegahan Juli 2001 yang mengakibatkan korban 250.000
sistem di Amerika Serikat yang hanya dalam waktu 9 Jam. (Harian Kompas Kamis 20
September 2001. halaman: 2)
D. Prinsip-Prinsip Manajemen Perkantoran Modern
Kamus Besar Bahasa
Indonesia (2002) menjelaskan bahwa prinsip sama dengan asas, yaitu kebenaran
yang menjadi pokok dasar berpikir, bertindak. Fayol (dalam Komarruddin, 1981)
menekankan bahwa penggunaan kata "prinsip" bukan hukumhukum abadi,
tetapi hanya merupakan petunjuk praktis yang dapat digunakan apabila keadaan
membutuhkannya. Kooritz (1972) mengatakan bahwa prinsip-prinsip manajemen
adalah fleksibel, tidak mutlak, dan harus dapat digunakan tanpa memperhatikan
perubahan dan keadaan tertentu. Keeling, et. All (1978) dalam bukunya Administrative
OfficeManagement, dengan mengacu pada William H. Leffingwell, mengatakan
bahwa Lellingwell dipandang sebagai bapak manajemen kantor, adalah seorang
penggagas pertama dengan menerapkan prinsip-prinsip manajemen ilmiah pada
pekerjaan kantor. Bukunya Scientific Office Management yang
diterbitkan pada tahun 1917 adalah mendahului dari semua studi modern dalam
manajemen kantor. Kelima prinsip dan pekerjaan yang efektif diilustrasikan
dalam gambar yang dimuat pada halaman 16 yang kemudian dikembangkan Keeling dan
kawan-kawan. Prinsip-prinsip ini dapat dikaitkan dengan pas pada manajemen di
semua pekerjaan.
Prinsip 1
Dapat dengan mudah
manajer kantor harus merencanakan pekerjaan apa yang harus dikerjakan dan
bagaimana, kapan dan di mana harus dikerjakan, dan oleh siapa harus dikerjakan.
Prinsip 2
Dengan memahami seluruh
perencanaan kantor dan organisasi serta pengembangan produk, manajer tersebut
dapat mengkoordinasikan upaya-upaya semua pegawai, mesin-mesin, dan informasi
untuk memformulasikan jadwal kerja yang sesuai dengan perencanaan.
Prinsip 3 dan 4
Lebih jauh, prosedur dan
sistem operasi yang tepat, praktik penyimpanan arsip, metode untuk melaksanakan
rencana juga pengukuran, standar dan tata letak untuk melaksanakan pekerjaan
harus dikembangkan secara efektif.
Prinsip 5
Mungkin yang paling penting,
manajer kantor menseleksi, melatih, memotivasi, mengkompensasi dan meningkatkan
pegawai untuk mempertahankan minat terhadap organisasi pada tingkat yang
optimal. Berikut dapat Anda cermati kelima prinsip kerja perkantoran yang
efektif yang diambil dari pendapat Leffingwell seperti tertera dalam gambar di
bawah ini.
- Perencanaan
Untuk merencanakan secara benar,
Anda harus tahu :
|
1. Pekerjaan apa yang harus
dikerjakan;
2. Bagaimana pekerjaan dikerjakan;
3. Kapan pekerjaan dikerjakan;
4. Dimana pekerjaan dikerjakan;
5. Seberapa cepat pekerjaan
dikerjakan.
|
- Jadwal
Pekerjaan harus dijadwal.
Suatu jadwal menjadi efektif,
harus di : ________________
|
1. Tentukan;
2. Selaraskan dengan jadwaljadwal
lain;
3. Laksanakan, walaupun sulit;
4. Mungkinkah diselesaikan;
5. Pelihara secara baku.
|
- Pelaksanaan
Pekerjaan harus dilaksanakan
______________________
|
1. Secara terampil;
2. Secara teliti;
3. Secara cepat;
4. Tanpa upaya yang tidak perlu;
5. Tanpa ada keterlambatan yang
tidak perlu.
|
- Ukuran
Pekerjaan yang dilaksanakan
harus diukur _____________
|
1. Sesuai dengan potensi Anda;
2. Berdasarkan pada catatancatatan
yang lalu, oleh organisasi lain;
3. Berdasarkan kuantitas;
4. Berdasarkan kualitas.
|
- Imbalan
Jika Pekerjaan Anda diselesaikan
secara efektif. Anda seharusnya diberi imbalan _______________________
|
1. Kondisi kerja yang baik;
2. Kesehatan;
3. Kebahagiaan;
4. Pengembangan diri;
5. Uang.
|
Komaruddin (1981)
mengemukan sembilan prinsip manajemen perkantoran sebagai berikut:
1. Manajer kantor itu adalah seorang eksekutif yang
harus membuat rencana, menyusun organisasi, dan melakukan pengawasan terhadap
sebagian besar pekerjaan kantor yang harus dilaksanakan, serta memimpin para
pegawai dalam melaksanakan tugas mereka. Manajemen tertinggi harus menyadari
diri bahwa manajer kantor itu bukan seorang penyelia yang semata-mata hanya
berurusan dengan ketatausahaan saja;
2. Tata ruang kantor harus direncanakan dengan
ilmiah untuk menghindari gerakan yang tidak perlu (mubazir), keterlambatan, dan
kesukaran untuk menggapai pekerjaan atau bahan-bahan;
3. Mesin-mesin dan perlengkapan-perlengkapan yang
otomatis hendaknya dipergunakan apabila hasilnya ekonomis;
4. Kajian gerakan dan waktu (time and motion
study) penyederhanaan kerja dan pengukuran kerja hendaknya diterapkan dalam
pekerjaan kantor;
5. Sistem dan prosedur kantor harus dengan terus
menerus diupayakan agar menjadi lebih efisien dan mengurangi biaya;
6. Sistem manajemen arsip/warkat yang diperbaiki
harus dikembangkan sesuai dengan pengawasan formulir. Hal ini termasuk menghidangkan
metode pengarsipan yang tidak efisien, penetapan jadwal pemusnahan arsip,
perbaikan sistem penelusuran arsip, dan perencanaan perbaikan formulir kantor;
7. Hubungan kepegawaian yang lebih ilmiah harus
dikembangkan melalui analisis pekerjaan, prgram Diklat, nasihat kepegawaian,
dan panduan perintah;
8. Standar kualitas dan kuantitas pekerjaan kantor
harus digunakan dan dikembangkan;
9. Kesadaran kerja, bersamaan dengan konsep dasar
manajemen ilmiah dalam pekerjaan kantor hendaknya dikembangkan baik pada jiwa
penyelia maupun pada sikap pegawai.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
perkataan kantor adalah lebih diartikan sebagai
tempat atau ruangan dan proses kegiatan penanganan data/informasi. Dalam
hubungan ini yang dimaksud dengan penanganan adalah pengumpulan, pencatatan,
pengolahan, penyimpanan dan pendistribusian atau penyimpanan data/informasi.
Dari berbagai rumusan mengenai manajemen perkantoran, jelas yang terkandung di
dalambya meliputi rangkaian kegiatan:Tata penyelenggaraan;Pelaksanaan secara
efesien;Pengendalian, pengawasan dan pengarahanPerencanaan, pengendalian,
pengorganisasian, dan penggerakan.
B. Saran
Kami memberikan sarah
kepada pembaca dari pihak manapun agar dapat memberikan kontribusi yang baik
dalam makalah kami ini dan dapat diikuti atau diamalkan dalan kesehariannya.
Amin……..!